Minggu, 21 Februari 2016

dapur

Dapur secara harafiah berarti suatu tempat, biasanya di dalam rumah di mana seseorang melakukan aktivitas mengolah dan menyediakan bahan makanan atau pangan. Aktivitas ini disebut memasak. Dengan berkembangnya budaya dan teknologi, bentuk dapur selalu berubah-ubah. Umumnya Dapur di bagi menjadi dua tipe, yaitu dapur bersih dan dapur kotor. Dapur bersih bisa di tempatkan dekat ruang keluarga, ataupun meja makan, karena memang fungsinya untuk menaruh makanan yang sudah dimasak. Sedangkan untuk dapur kotor, berfungsi untuk melakukan proses masak-memasak, sehingga letaknya pun berada di belakang.
Memiliki sebuah dapur yang indah tentu akan semakin lengkap bila kita sendiri nyaman ketika menggunakannya. Bahkan sebenarnya kenyamanan menjadi faktor utama dibandingkan hanya sekedar indah saja. Untuk membuat suasana arsitektur ruang dan arsitektur interior dapur menjadi nyaman untuk penggunanya, banyak hal yang harus disesuaikan. Mulai dari ukuran dapur yang sesuai dengan proporsi tubuh penggunanya, kenyamanan suhu arsitektur ruang dan arsitektur interior, pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara, serta sistem air bersih dan air kotor, dan sistem instalasi listrik untuk peralatan dapur.
Dapur sebagai area memasak haruslah lega dan rapi, sementara barang-barang pendukung untuk itu sangatlah banyak. Untuk menyimpan peralatan makan dapat disimpan di kitchen set bagian atas, sedangkan untuk menyimpan peralatan memasak, bahan makanan bahkan tabung gas dapat Anda manfaatkan bawah meja dapur. Tidak semua barang di dapur harus masuk almari. Ada beberapa yang baik untuk dipajang seperti gelas, sendok dan botol minuman. Untuk dapur yang kecil sementara barang yang akan diwadahi masih butuh tempat dapat mewadahi barang-barang tersebut dengan menggantungkannya. Selain jadi aksen juga untuk mengamankan dari hewan dapur seperti tikus atau kucing.
Dapur bisa dibagi menjadi 3 bagian utama. Yang pertama adalah kegiatan menyimpan makanan. Untuk menyimpan bahan makanan diperlukan area penyimpanan, yakni lemari dan lemari es. Yang kedua adalah kegiatan mempersiapkan bahan, yaitu, mencuci, meracik, dan memotong bahan makanan. Untuk keperluan ini memerlukan area persiapan berupa meja dan bak cuci (sink). Yang ketiga adalah kegiatan memasak, dalam hal ini diperlukan tempat atau area meletakkan kompor atau microwave. Ketiga area ini idealnya tidak boleh diletakkan sembarangan. Ada teori peletakan di dapur yang dikenal dengan bentuk segitiga. Artinya, area persiapan, masak, dan penyimpanan, sebaiknya membentuk alur segitiga. Sehingga jika pekerjaan akan diulang alurnya akan tetap sama dan tidak mengganggu pekerjaan lainnya.
Dalam arsitektur dapur dan interior ruang dapur ketika meletakkan perangkat masak sebaiknya tidak sembarangan, pertimbangkan berbagai faktor untuk memperoleh kenyamanan dan efisiensi.
1. Kompor
Dalam interior ruang dan interior desain, dapur sebaiknya jangan diletakkan di depan jendela yang bisa dibuka karena dapat mengganggu nyala api. Apabila menggunakan kompor gas, sediakanlah lemari penyimpanan tabung gas. Posisi tabung gas yang lebih aman yaitu dengan meletakkan di luar dapur yang posisinya dekat dengan ruang terbuka. Apabila terjadi kebocoran gas dapat langsung terbuang ke udara bebas, dan mengurangi resiko tabung meledak. Namun cara ini sedikit merepotkan pada pemasangannya.
2. Bak Cuci Piring (sink)
Dalam interior ruang dan interior desain dapur sebaiknya diletakkan berhadapan dengan jendela yang dapat dibuka, atau berdekatan dengan jendela. Posisi ini membantu pergantian udara di area sink agar tidak terlalu lembab. Juga jangan meletakkan bersebelahan langsung dengan kompor, apabila terpaksa berilah jarak sekitar 50 cm antara kompor dan sink.
3. Almari Penyimpan/Kulkas
Sebaiknya jangan arsitektur dapur dan interior ruang saat meletakkan kulkas di dekat kompor atau area yang terkena sinar matahari. Hal ini untuk mencegah naiknya suhu kulkas saat pintu dibuka, yang berakibat borosnya penggunaan energi listrik karena kulkas harus mengeluarkan energi ekstra untuk mendinginkan kembali.
Merancang sebuah arsitektur desain dan arsitektur ruangan dapur tentu saja membutuhkan standar ukuran tertentu, tujuannya tentu saja untuk membuat nyaman bagi penggunanya karena sesuai dengan kondisi tubuh.
1. Posisi Meja Dapur (kabinet bawah)
Tinggi meja atau kabinet bawah harus disesuaikan ukuran penggunanya, apakah pendek atau tinggi. Karena pada meja dapur ini tempat meletakkan kompor dan sink, sebaiknya setinggi pinggul pengguna.
2. Kabinet Atas
Ketinggian interior ruangan dan interior kitchen set dasar kabinet atas juga disesuaikan dengan tinggi pengguna dapur. Bila terlalu tinggi mengakibatkan terlalu sulit mengambil benda yang disimpan di kabinet atas, sedang bila terlalu rendah kepala berisiko terbentur sisi lemari. Sisa ruang antara kabinet atas dan meja biasanya diberi ornamen khusus seperti ; keramik, kaca, atau stainless steel.
3. Jarak Sirkulasi
Interior ruangan dan interior kitchen set dan area kerja yang terletak antara meja dapur atau kabinet bawah harus nyaman untuk aktifitas bekerja di dapur untuk pengguna. Misalnya untuk 2 orang bekerja saling membelakangi, orang dapat berlalu lalang di belakang orang yang sedang bekerja di dapur. Harus diperhitungkan pula kondisi orang yang sedang membungkuk atau berjongkok ketika sedang membuka kabinet bawah.
Fungsi dapur saat ini bukan hanya sekedar tempat untuk memasak, tetapi juga bisa memberikan nilai lebih pada kenyamanan dan estetika. Perencanaan dapur modern sekarang mengikuti prinsip segitiga yang menyatakan bahwa tiga fungsi utama dapur adalah penyimpanan (seperti kulkas), persiapan, dan memasak. Prinsip ini menekankan agar antara ketiga fungsi tersebut, tidak saling menghalangi namun juga jarak keduanya tidak terlalu jauh. Di era modern ini, bentuk dapur juga bermacam-macam, dapur bisa di bentuk sebagus mungkin dengan gaya yang sesuai dengan pemiliknya, seiring perkembangan desain interior, dapur mulai berubah fungsinya. Beberapa bentuk dapur yang umum adalah :
• Bentuk dapur “I” (lurus)
Model ini hanya memiliki satu dinding, sedangkan untuk posisi sink, kompor, dan kulkas pada satu garis lurus. Untuk model ini hanya memiliki satu dinding, bentuk ini banyak di pakai di rumah-rumah mungil atau luasan terbatas. Semua fungsi tadi ditempatkan pada satu dinding sehingga "segitiga" itu menjadi garis. Bentuk ini kurang efektif namun hemat tempat.
• Bentuk dapur “L”
Semua alat-alat dapur ditempatkan pada dua dinding yang berpotongan (di sudut). Bentuk L, desain seperti ini cocok apabila lokasi dapur menyatu dengan ruangan lainnya seperti ruang keluarga atau ruang makan. Dapur dengan bentuk L memakai dua sisi dinding. Kulkas seringkali diletakkan pada sisi yang lebih lebar, sedangkan sink di sisi yang sama. Untuk kompor diletakkan pada sudut yang menyiku terhadap sink.
• Bentuk dapur “U”
Dengan menempati 3 dinding. Bentuk U, model ini sangat efisien dari sisi jarak mempersiapkan makanan. Pada model ini kompor, sink, dan kulkas terletak pada dinding yang berbeda dan menawarkan segitiga alur kerja yang kompak. Umumnya sink di letakkan di tengah dapur, posisi sink berhadapan dengan lokasi yang terbuka, seperti menghadap jendela. Dan untuk kompor berada di sisi yang berhadapan dengan kulkas. Model ini sangat cocok untuk ruangan yang berbentuk bujur sangkar. Dapur yang nyaman dan menyenangkan tidak selalu berwujud dapur yang luas dan berisi aneka perabot dan perlengkapan dapur yang modern dan super canggih. Dapur bisa kita ciptakan yang sederhana serta cantik, yang terpenting kita tahu betul prinsip dan tips menata dapur. Dengan menata dapur yang sederhana serta cantik, maka kita telah menciptakan sebuah sudut rumah yang menyenangkan, khususnya bagi para ibu dan remaja putri yang hobi berlama - lama memasak serta mengkreasikan aneka menu. Model atau bentuk dapur tergantung dari ruang yang tersedia dan kebutuhan pemiliknya. Yang terpenting adalah apapun bentuk dapur, Anda merasa nyaman ketika memasak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar